Senin, 23 Februari 2015

Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Jumat, 20 Februari 2015

Peta Umum

1. Peta Umum
Perhatikan Gambar 8.1. Lihatlah simbol-simbol yang ada dalam peta tersebut, baik berupa simbol warna maupun simbol titik, garis dan piktorial. Mariah kita coba interpretasi Peta Propinsi Jawa Tengah yang merupakan peta umum.
a. Warna Hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian <200m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sekitar sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
b. Warna Hijau Muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah
c. Warna Kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 400-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi- tengah dari Provinsi Jawa tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
d. Warna Coklat Muda
Warna coklat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.
e. Warna Coklat
Warna coklat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
f. Warna Biru Keputihan
Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zone di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zone ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa wadu kecil lainnya.
g. Warnan Biru Muda
Warna Biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relative terjal. Wilayah ini merupakan kelanjuitan dari zone neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
h. Warna Biru Tua
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar P. Bali pada kedalaman >2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
i. Segitiga Warna Merah
Segitiga warna merah menunjukkan lambang gunung berapi yang masih aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut. Contoh gunung api yang ada di Jawa Tengah antara lain : Gunung Slamet (3426 m) terletak di sebelah utara Baturaden. Gunung Perahu ( 2565 m ) terletak di Dieng dan Gunung Merapi ( 2914 m) terletak di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta.
j. Segitiga Warna Hitam
Segitiga warna hitam menunjukkan lambang gunung berapi yang tidak aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut. Contoh Gunung Regojembangan ( 2177 m ) yang terdapat di sebelah utara Banjarnegara. Gunung Sumbing ( 3371 m ), terletak di sebelah selatan Wonosobo. Gunung Ungaran (2050 m ) terletak di sebelah barat Kabupaten Semarang. Gunun Merbabu ( 3142 m ) terletak di sebelah selatan Salatiga dan Gunung Muria ( 1602 m ) yang terletak di sebelah timur Kabupaten Jepara.
k. Garis Warna Merah
Garis warna merah menunjukkan kenampakan buatan yang berupa jalan aspal. Hampir di seluruh wilayah Jawah Tengah terdapat jalan aspal. Fungsi jalan ini menghubungkan antara tempat satu dengan lainnya. Oleh karena itu apabila kamu pergi ke Jawa Tengah akan mudah mendapatkan alat transportasi untuk menuju ke suatu tempat.
l. Garis Hitam Putus
Garis hitam putus-putus menunjukkan menjukkan kenampakan buatan yang berupa jalan kerata api. Di jawa Tengah terdapat dua jalur kereta api yaitu Jalur utara yang lewat Pekalongan – Semarang sampai Blora dan jalur selatan yang melewati kebumen, Purworejo dan Surakarta
m. Garis Lengkung Warna Biru
Garis lengkung warna biru menunjukkan kenampakan alam yang berupa sungai. Di sebelah garis tersebut terdapat nama sungai. Di Jawa Tengah terdapat banyak sungai diantaranya yang cukup besar adalah Sungai Serayu, Sungai serang, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Lusi.
n. Gambar Jangkar atau kapal
Gambar jangkar atau kapal menunjukkan kenampakan buatan yang berupa pelabuhan. Dalam peta nampak bahwa di pantai utara wilayah Jawa tengah terdapat 3 buah pelabuhan, yaitu di Semarang, Pekalongan, dan Tegal. Sedangkan di Panati Selatan terdapat di Cilacap.
o. Gambar Pesawat Terbang
Gambar pesawat erbang menunjukkan keampakan buatan yang berupa bandar udara Ada atlas yang menggambarkan bandar udara dengan simbol gambar pesawat berwarna merah, tetapi ada juga yang berwarna hitam. Di Jawa Tengah terdapat dua bandar udara yaitu Bandar Udara Ahmad Yani di Semarang dan Adi Sumarmo di Surakarta.

PETA POLA DAN BENTUK PERMUKAAN BUMI

Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi.


PETA POLA DAN BENTUK PERMUKAAN BUMI

A. POLA DAN BENTUK PERMUKAAN BUMI
Salah satu ciri khas ilmu geografi adalah kemampuan menggunakan peta sebagai sarana belajar. Hakekatnya peta adalah gambar dari berbagai fenomena yang ada di bumi, sehingga peta adalah sumber informasi yang baik. Dalam bab ini kita akan belajar memanfaatkan peta guna memperoleh informasi tentang bentukbentuk dan pola muka bumi, baik dengan cara menganalisa, mendeskripsikan maupun dengan membuat diagram atau penampang dari kenampakan bumi yang ditampilkan peta.
Bentuk-bentuk muka bumi ini memiliki sebaran yang berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. obyek. Konsep geografi yang mengkaji sebaran fenomena Geografi dalam ruang di permukaan bumi disebut dengan konsep pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kajian pola dan bentuk muka bumi merupakan kajian tentang macam-macam bentuk muka bumi dan obyek geografi lainnya serta sebaran dari masing-masing bentuk muka bumi dalam suatu wilayah
Bentuk-bentuk muka bumi di dalam peta tidak digambarkan ke dalam bentuk yang sesungguhnya, tetapi digambarkan dalam bentuk simbol. Oleh kaena itu kamu semua harus memahami simbol-simbol yang ada dalam peta agar kamu dengan mudah dapat membaca atau menginterpretasi peta.
B. INTERPRETASI POLA DAN BENTUK PERMUKAAN BUMI DARI PETA
Apakah kamu mempunyai peta atau atlas? Tahukah kamu yang dimaksud dengan interpretasi peta? Apakah kamu pernah melakukan interprestasi peta? Kegiatan apa saja yang diperlukan untuk interprestasi peta? Interpreasi peta merupakan kegiatan membaca peta dengan cara memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan penggambaran bentuk-bentuk muka bumi dan obyek geografi lainnya dalam peta tidak digambar sesuai dengan bentuk aslinya, tetapi digambarkan dalam bentuk simbol. Masih ingatkah kamc macam-macam simbol dalam peta ? Pada saat kelas VII sebenarnya kamu telah mempelajari simbol-simbol dalam peta meskipun belum lengkap.
Tentunya kamu masih ingat bahwa simbol peta dapat dibedakan menjadi simbol titik, garis, bidang, warna dan Simbol piktorial. Untuk dapat membaca dan menginterpretasi peta dengan baik maka kamu harus memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing simbol. Dengan memahami arti dari masing-masing simbol kamu dapat dengan mudah menginterprestasi obyek-obyek geografi dan sebaran dari obyek-obyek geografi dalam peta.
Dalam peta umum simbol-simbol yang digambarkan mengikuti simbol-simbol yang konvensional. Tahukah kamu
yang dimaksud dengan simbol yang konvensional ? Simbol-simbol dalam peta yang sudah disepakati bersama disebut simbol konvensional. Adapun simbol dalam peta tematik biasanya menggunakan simbol yang tidak konvensional (bebas) dan tergantung dari si pembuat peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya dalam bentuk simbol warna. Sebagai contoh warna coklat tua dalam peta umum menunjukkan daerah pegunungan tinggi, sedangkan dalam peta tematik mempunyai arti yang lain tergantung dari tema peta tersebut.
Ingatkah kamu perbedaan antara peta umum dengan peta tematik? Peta yang menggambarkan berbagai kenampakan permukaan bumi disebut dengan peta umum. Sedangkan peta yang hanya menggambarkan satu fenomena geografi disebut peta tematik atau peta khusus. Untuk lebih jelasnya ambillah sebuah atlas dunia. Di dalam atlas ini sebagian besar isinya berupa peta umum. Contoh Peta Sumatera, Peta Jawa, Peta Kalimantan bahkan sampai peta berbagai negara di dunia. Sedangkan contoh dari peta tematik dalam atlas antara lain Peta Iklim, Peta Kepadatan Penduduk, Peta Hasil Bumi dan Peta Hasil Tambang. Apabila kamu membuka atlas bagian depan, maka kamu akan menemukan simbol-simbol yang konvensional. Simbol-simbol ini sangat membantu dalam interpretasi peta. Untuk lebih jelasnya marilah kita coba untuk interpretasi salah satu peta umum yang ada dalam atlas.

Dampak Kenaikan Harga BBM

1. Naiknya harga-harga barang kebutuhan pokok dan berbagai bahan kebutuhan lainnya.
2. Naiknya ongkos transportasi (kendaraan pribadi)
3. Naiknya harga suku cadang
4. Naiknya tarif angkutan umum
5. Naiknya jumlah orang miskin
6. Naiknya jumlah anak putus sekolah
7. Turunnya daya beli masyarakat
8. Turunnya pemenuhan gizi masyarakat
9. Bertambahnya jumlah anak rawan gizi
10. Bertambahnya jumlah UKM yang gulung tikar
11. Bertambahnya jumlah orang yang stress 

Akhir Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Merebut Irian Barat

Akhir Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Merebut Irian Barat
1.       Persetujuan New York
-          Latar belakang: pertempuran terbuka antara Indonesia dan Belanda untuk saling mempertahankan Irian Barat dapat diketahui dunia internasional.
-          Diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker mengamati kesungguhan Indonesia dalam memperjuangkan Irian Barat. Ia mengajukan Rencana Bunker yang berisi:
o   Pemerintahan Irian Barat harus diserahkan kepada Republik Indonesia.
o   Rakyat Irian Barat diberikan kebebasan untuk memilih tetap berada dalam wilayah RI atau memisahkan diri.
o   Pelaksanaan penyerahan Irian Barat diselesaikan dalam waktu dua tahun.
o   Diadakan masa pengalihan selama satu tahun di bawah pemerintahan PBB untuk menghindari bentrok fisik dan pemulangan militer dan pegawai Belanda.
-          Pada tanggal 15 Agustus 1962 di Markas PBB New York diadakan penandatangan perjanjian antara RI dan Belanda menyelesaian masalah Irian barat yang dikenal dengan Perjanjian New York yang berisi:
o   Belanda menyerahkan Irian Barat kepada pemerintahan sementara PBB United Nations Temporary Authority (UNTEA) dan penurunan bendera Belanda diganti dengan bendera PBB selambat-lambatnya 1 Oktober 1962.
o   Tenaga-tenaga dari Indonesia (sipil dan militer), putra-putri Irian Barat, dan sisa-sisa pegawai Belanda yang masih diperlukan akan digunakan oleh pemerintahan sementara PBB.
o   Pasukan Indonesia yang sudah berada di Irian Barat diizinkan untuk tetap tingal di Irian Barat, tetapi statusnya tetap di bawah pemerintahan sementara PBB.
o   Angkatan perang Belanda akan dipulangkan berangsur-angsur dan yang belum dipulangkan berada di bawah pengawasan PBB.
o   Diberlakukannya lalu-lintas bebas antara irian Barat dengan wilayah Indonesia lainnya.
o   Pada tanggal 31 desember 1962, bendera Indonesia mulai dikibarkan berdampingan dengan bendera PBB.
o   Pemulangan angota sipil dan militer Belanda harus sudah diselesaikan paling lambat tanggal 1 mei 1963 dan secara remsi Indonesia menerima pemerintahan Irian Barat.
-          Sebagai tindak lanjut Perjanjian New york, pemerintahan Indonesia berkewajiban untuk melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Papera) sebelum akhir tahun 1969.
-          Pemerintahan sementara PBB UNTEA pimpinan Jalal Abdoh dari Iran membentuk pasukan keamanan PBB United nations Security Forces (UNSF). UNSF yang dipimpin oleh Brigjend. Said Uddin Khaan dari Pakistan bertujuan untuk menjamin keamanan di Irian Barat.

2.       Penyerahan kekuasaan Irian Barat kepada Indonesia
-          Penyerahan kekuasaan pemerintahan secara resmi dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 1963 di Kota Baru/Holandia (Jayapura).
-          Komando Mandala dibubarkan pada hari yang sama dengan tugas terakhir yaitu Operasi Wisnumurti yang bertujuan untuk menyelenggarakan penyerahan kekuasaan pemerintahan Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah RI.

3.       Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat (Papera)
-          Diselenggarakan tanggal 14 Juli – 4 agustus 1969 di bawah tanggung jawah pemerintah RI dengan tata cara:
o   Pelaksanaan Papera dilaksanakan dengan musyawarah dan mufakat.
o   Pelaksanaan Papera dilaksanakan di setiap kabupaten di Irian Barat.
o   Pembentukan Dewan Musyawarah Pepera (DMP) dan utusan di setiap kabupaten.
o   Jumlah DMP sebanding dengan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten.
o   Setiap 750 jiwa memiliki 1 orang wakil DMP atau setiap kabupaten memiliki minimum 75 orang dan maksimum 175 orang anggota DMP.
-          Penentuan pendapat rakyat (Papera) dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
o   Tahap I: Konsultasi tata cara penyelenggaraan Papera dengan dewan kabupaten di Kota Jayapura tanggal 24 Maret 1969.
o   Tahap II: Pemilihan Dewan Musyawarah Papera (DMP) yang berakhir Juni 1969.
o   Tahap III: Melaksanaka Papera mulai dari Kabupaten Marauke dan berakhir pada tanggal 4 Agustus 1969 di Jayapura.
-          DMP dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari Republik Indonesia.
-          Hasil Papera dibawa oleh utusan Duata Besar PBB Ortis Sanz ke New York untuk dilaporkan dalam Sidang Umum PBB ke-24 pada tanggal 29 November 1969.
-          Sidang Umum PBB ke-24 menyetujui resolusi Belanda, Malaysia, Thailand, Belgia, Luksemburg, dan Indonesia tentang harapan agar Sidang Umum PBB menerima hasil-hasil papera sesuai dengan perjanjian New York.

Perjuangan Indonesia Merebut Irian Barat

A.      Latar Belakang Masalah Irian Barat
-          Berdasarkan kesepakatan KMB tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan pengakuan kedaulatan negara Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS).
-          Belanda mengingkari kesepakatan KMB tentang penyelesaian masalah Irian Barat yang rencananya akan dilaksanakan 1 tahun setelah penyerahan kedaulatan.
-          Belanda justru memperkuat pertahanan militernya dan menyebarkan isu anti-Indonesia terhadap penduduk Irian Barat.

B.      Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Merebut Irian Barat
1.    Perjuangan Diplomasi (perundingan)
a.    Perjuangan diplomasi dengan Belanda
-          Belanda memasukkan Irian Barat sebagai bagaian wilayah kerajaannya sehingga perjuangan diplomasi bilateral  mengalami kegagalan.
b.      Perjuangan diplomasi di forum PBB
-          Indonesia kalah suara dalam sidang umum PBB karena jumlah negara Asia-Afrika yang menjadi angggta PBB belum sebanyak sekarang
c.       Perjuangan diplomasi di KAA
-          Melaksanakan rapat umum pembebasan Irian Barat di Jakarta pada tanggal 18 Nov 1957.

2.    Konfortasi politik
a.       Pembatalan perjanjian KMB
-          Pembatalan perjanjian KMB dilakukan secara sepihak oleh Indonesia berdasarkan UU No. 23 Tahun 1956 pada tanggal 3 Mei 1956.
b.      Pembentukan provinsi Irian Barat
-          Provinsi Irian Barat dibentuk tanggal 17 Agustus 1956 oleh Kabinet Ali Sastroamidjoyo.
-          Ibu kota berada di Kota Soa Sui, Tidore, Maluku Utara dan sebagai Gubernur adalah Zainal Abidin Syah dari Kesultanan Ternate.
c.       Pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda
-          Terjadi pada tanggal 17 Agustus 1960 dalam pidato Presiden Soekarno yang berjudul “Jalannya Revolusi Kita Bagaikan Malaikat Turun dari Langit.”

upaya pemerintah meratakan persebaran penduduk

UPAYA PEMERINTAH MERATAKAN PERSEBARAN PENDUDUK INDONESIA

Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah tidak meratanya persebaran penduduk. Saat ini, kebanyakan penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Ini disebabkan oleh banyak hal terutama karena pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan di Indonesia, banyaknya universitas ternama yang berada di pulau Jawa serta banyaknya perusahaan besar yang membuka pabrik disana.

Wilayah Transmigrasi
Wilayah Transmigrasi
Agar persebaran penduduk bisa merata di seluruh daratan Indonesia, maka pemerintah melakukan berbagai upaya. Beberapa diantaranya :



1. Pemerataan pembangunan

Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah maupun barat akan mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika pembangunan di daerah-daerah sudah hampir sama dengan di pusat, maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya.

Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berdampak pada pembangunan secara nasional.

2. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah

Salah satu cara menciptakan lapangan kerja di daerah adalah tidak menjadikan pulau Jawa sebagai satu-satunya pusat industri di Indonesia. Dengan kata lain, pabrik-pabrik besar tidak hanya dibangun di Jawa, tapi diseluruh pulau besar di Indonesia secara merata.

Dengan begitu, penduduk tidak perlu pergi ke Jawa untuk mencari pekerjaan karena didaerahnya sudah terdapat lapangan kerja yang bisa menampung mereka.

3. Transmigrasi

Sebuah data menunjukan bahwa pulau Papua yang luasnya lebih dari 20% dari luar Indonesia memiliki penduduk yang jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh penduduk Indonesia. Sementara pulau Kalimantan yang luasnya lebih dari 25% luas Indonesia, jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.

Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah Transmigrasi. Tujuan transmigrasi ini antara lain adalah :

  • meratakan persebaran penduduk di Indonesia
  • peningkatan taraf hidup para transmigran
  • pengelolaan SDA di daerah transmigrasi
  • pemerataan pembangunan di seluruh wilayan Indonesia
  • meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia